Jumat, 29 Mei 2020

Keutamaan puasa Syawal..


Seorang Ulama Sufyan assaori ketika bermukim dimekah selama 3 tahun beliau mempunyai seorang sahabat penduduk asli kota mekah yang selalu datang kemesjidil harom dari mulai duhur untuk bertowaf & melakukan ibadah solat sunat dll...setiap hari dengan istiqomah dilakukannya..
Sehingga pada saat sakit sahabatnya berpesan kepada sufyan :
اذا مت فغسلني بنفسك وصل علي وادفنى ولاتتركى تلك اليله..
Apabila aku mati maka mandikan aku olehmu sobat !..
Solatkan aku & kuburkan aku !!..
Jangan tinggalkan aku sendiri didalam kuburku..
Maka setelah meninggal sufyan pun melakukan pesan sahabatnya dengan berdiam diatas kuburannya membacakan alquran & mendoakannya sampai ketika sufyan diantara tidur dan terbangun tiba-tiba ada suara yang tanpa jirim berkata :
ياسفيان لاحاجة له الى حفظك...
Wahai sufyan sahabatmu tidak perlu kamu jaga dan tidak perlu kamu mengkhawatirkannya karena Alloh sudah menyiapkan penjagaan baginya..
Kemudian sufyan bertanya ;
Dengan amal apa sahabatku mendapatkan penjagaannya?...
بصيامه شهررمضان واتباعه بست من شوال..
Suara itu menjawab :
Karena sahabatmu selalu berpuasa dibulan ramadhon dan selalu mengiringinya dengan puasa 6 hari dibulan syawal...
Maka ketika sufyan bangun dan berwudhu kemudian solat 2 rokaat sufyan tertidur dan bermimpi sampai 3x terus mendengarkan suara yang sama dengan yang pertama,maka sufyan yakin ini mimpi dari Alloh bukan dari syetan..
Akhirnya sufyan meninggalkan kuburan sahabatnya & terus berdoa ;
اللهم وفقني لصيام ذلك بمنك وكرمك
YaAlloh berikan taufikmu kepadaku agar aku bisa berpuasa 6 syawal setelah bulan ramadhon..aamiin..
( Nawadir S15 hikayat ke 15 ) 
HR Neneng Faridah

Selasa, 26 Mei 2020

KISAH PENGEMIS BUTA



Di sudut pasar Madinah ada seorang pengemis Yahudi buta yang setiap harinya selalu berkata kepada setiap orang yang mendekatinya.

“Wahai saudaraku, jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya maka kalian akan dipengaruhinya.”

Namun, setiap pagi Muhammad Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawakan makanan, dan tanpa berucap sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuapkan makanan yang dibawanya kepada pengemis itu, sedangkan pengemis itu tidak mengetahui bahawa yang menyuapinya itu adalah Rasulullah SAW. Rasulullah SAW melakukan hal ini setiap hari sampai baginda wafat.

Setelah wafatnya Rasulullah SAW, tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu.

Suatu hari sahabat terdekat Rasulullah SAW yakni Abu Bakar RA berkunjung ke rumah anaknya Aisyah RA yang tidak lain tidak bukan merupakan isteri Rasulullah SAW dan beliau bertanya kepada anaknya itu.
“Anakku, adakah kebiasaan kekasihku yang belum aku kerjakan?”

Aisyah RA menjawab, ”Wahai ayah, engkau adalah seorang ahli sunnah dan hampir tidak ada satu kebiasaannya pun yang belum ayah lakukan kecuali satu saja.”

“Apakah itu?”, tanya Abu Bakar RA.
“Setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi ke hujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang ada disana”, kata Aisyah RA.

Keesokan harinya AbuBakar RA pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikan kepada pengemis itu. Abu Bakar RA mendatangi pengemis itu lalu memberikan makanan itu kepadanya. Ketika Abu Bakar RA mulai menyuapinya, si pengemis marah sambil menghardik,“Siapakah kamu?”

Abu Bakar RA menjawab, ”Aku orang yang biasa (mendatangi engkau).”

“Bukan! Engkau bukan orang yang biasa mendatangiku”, Bantah si pengemis buta itu.

“Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut, setelah itu ia berikan padaku,” pengemis itu melanjutkan perkataannya.

Abu Bakar RA tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambilberkata kepada pengemis itu.
“Aku memang bukan orang yang biasa datang padamu. Aku adalah salahseorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah SAW."

Seketika itu juga pengemis itu pun menangis mendengar penjelasan Abu Bakar RA, dan kemudian berkata.
“Benarkah demikian? Selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya,ia tidak pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku denganmembawa makanan setiap pagi, ia begitu mulia...."

Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat di hadapan AbuBakar RA saat itu juga dan sejak hari itu menjadi muslim.

Lihatlah, wahai saudaraku, bisakah kita meneladani kemuliaan akhlaq Rasulullah SAW?

Atau adakah setidaknya berniat untuk meneladani baginda? Baginda adalah Ahsanul Akhlaq, semulia-mulia akhlaq.

Kalaupun tidak bisa kita meneladani baginda seratus persen, alangkah baiknya kita berusaha meneladani sedikit demi sedikit, kita mulai dari apa yang kita sanggup melakukannya .

Mengutamakan akhirat

Hasan Basri mengatakan ;
Utamakanlah akherat !!
Karena banyak sekali orang yang mengejar akherat tapi ternyata dunia pun didapatkannya..
Tidak pernah seorang pun yang mengutamakan dunia dengan mengejarnya dapat menghasilkan keduanya dunia & akherat, tapi yang ada susah payah dikejarnya dunia tanpa menghasilkan apa-apa akibatnya akherat pun terabaikan..
Karena dunia itu ibarat wanita yang semakin dikejar justru semakin menghindar..

Agen pulsa all operator

 SUPER TELKOMSEL PROMO ======================= 🍒 TMP5 = 4.975 🍒 TMP10 = 9.975 SUPER INDOSAT PROMO =============== 🧀 IMS5 = 5.395 🧀 IMS10...