Kamis, 18 Agustus 2022

Indonesia adalah benar-benar bangsa yang terpilih

 


KH. Maimun Zubair menyatakan, bangsa Indonesia adalah benar-benar bangsa yang terpilih. Menurut Mustasyar PBNU  itu,  tidak ada di permukaan bumi orang Islam terbanyak seperti Indonesia. Sampai Allah memperingatkan kemerdekaan Indonesia dengan angka 17, 8, dan 45. Pernyataan itu disampaikan Mbah Maimun dalam sebuah acara pengajian.


Dalam kesempatan tersebut Mbah Moen sapaan akrabnya menjelaskan terkait rangkaian angka 17, 8, dan 45. “Ini angka sembahyang, sembahyang angka yang harus diketahui yaitu tujuh belas, delapan, dan empat lima. Kalau tidak tahu ini tidak sah shalatnya,” terangnya.


Ia juga mengatakan, bahwa dalam lambang garuda pancasila terdapat dua sayap dengan jumlah bulu 17 di kanan, dan 17 disebelah kiri. Ia menjelaskan lambang angka 17 ini merupakan jumlah rukunnya shalat. Yakni, niat, takbiratul ihram, berdiri, membaca al-fatihah, rukuk, thumakninah dalam rukuk, iktidal (berdiri bangun dari rukuk), thumakninah dalam iktidal, sujud dua kali, thumakninah dalam sujud, duduk diantara dua sujud, thunakninah dalam duduk diantara dua sujud, membaca tasyahud akhir.


“Kemudian duduk (ketika membaca) tasyahud akhir, membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW dalam duduk tasyahud akhir, (membaca) salam, tertib (mengerjakan secara berurutan),” tambah Pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang Kabupaten Rembang tersebut.


Tujuh belas yang kedua, lanjut Mbah Moen, merupakan jumlah rakaat shalat sehari-semalam. Yakni Mahgrib tiga rakaat, Isya empat rakaat, Subuh dua rakaat, Dzuhur empat rakaat, dan Ashar empat rakaat.


Sedangkan angka delapan menjelaskan sebagai tolaknya neraka dan sebabnya masuk surga. Lebih lanjut ia mengatakan tentang tujuh anggota sujud, meliputi, jidat, kedua tangan, kedua lutut, dan kedua kaki. “Tujuh ini sebagai penolak neraka, karena pintu neraka ada tujuh,” ujarnya.


“Ditambah satu lagi, jika kita ingin masuk surga harus ingat sama Allah. Jadi jumlahnya genap delapan, karena delapan ini merupakan jumlah pintu surga,”


اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Rabu, 17 Agustus 2022

IMAM MALIK DAN IMAM SYAFI’I



Guru & Murid Tertawa Karena Beda Pendapat Tentang Rezeki

.

#Imam_Malik ( guru Imam Syafii ) dalam majlis menyampaikan :

Sesungguhnya rezeki itu datang tanpa sebab, cukup dengan tawakkal yang benar kepada Allah niscaya Allah akan meberikan Rezeki. Lakukan yang menjadi bagianmu, selanjutnya biarkan Allah mengurus lainnya.

.

Sementara #Imam_Syafii ( sang murid berpendapat lain) :

Seandainya seekor burung tidak keluar dari sangkarnya, bagaimana mungkin ia akan mendapatkan rezeki.

Guru dan murid bersikukuh pada pada pendapatnya.

.

Suatu saat tengah meninggalkan pondok, Imam Syafii melihat serombongan orang tengah memanen anggur. Diapun membantu mereka. Setelah pekerjaan selesai, Imam Syafii memperoleh imbalan beberapa ikat anggur sebagai balas jasa.

Imam Syafii girang, bukan karena mendapatkan anggur, tetapi pemberian itu telah menguatkan pendapatnya. Jika burung tak terbang dari sangkar, bagaimana ia akan mendapat rezeki. Seandainya dia tak membantu memanen, niscaya tidak akan mendapatkan anggur.

.

Bergegas dia menjumpai Imam Malik sang guru. Sambil menaruh seluruh anggur yang didapatnya, dia bercerita. . Imam Syafii sedikit mengeraskan bagian kalimat “seandainya saya tidak keluar pondok dan melakukan sesuatu (membantu memanen), tentu saja anggur itu tidak akan pernah sampai di tangan saya.”

.

Mendengar itu Imam Malik tersenyum, seraya mengambil anggur dan mencicipinya. Imam Malik berucap pelan.

“Sehari ini aku memang tidak keluar pondok. hanya mengambil tugas sebagai guru, dan sedikit berpikir alangkah nikmatnya kalau dalam hari yang panas ini aku bisa menikmati anggur. Tiba-tiba engkau datang sambil membawakan beberapa ikat anggur untukku. Bukankah ini juga bagian dari rezeki yang datang tanpa sebab. Cukup dengan tawakkal yang benar kepada Allah niscaya Allah akan berikan Rezeki. Lakukan yang menjadi bagianmu, selanjutnya biarkan Allah yang mengurus lainnya.”

.

kemudian mereka tertawa. 

Dua Imam madzab mengambil dua hukum yang berbeda dari hadits yang sama.

Begitulah cara Ulama bila melihat perbedaan, bukan dengan cara menyalahkan orang lain dan hanya membenarkan pendapatnya sendiri..

MAMA FALAK PEGENTONGAN BOGOR



Pada 1924, Syekh Muhammad Falak (1848-1972) berangkat lagi ke Makkah. Tapi suasana Makkah sudah berbeda. Beliau menyaksikan sendiri penyerbuan bengis kaum wahabi ke Makkah. Makkah yang sebelumnya lautan ulama Aswaja, mulai digerogoti kebengisan kaum wahabi. 


Syekh Tubagus Muhammad Falak menyaksikan penyerbuan bengis wahabi yang dipimpin Ibn Saud ke Makkah. Penyerbuan itu yang kelak mengalahkan dan mengkudeta pemerintahan Syarif Husain. Inilah cikal bakal suasana Makkah yang semula Ahlusunnah waljamaah, menjadi wahabi


Selain menyaksikan kejahatan Ibn Saud pada pemerintahan Syarif Husain, Syekh Falak juga menyaksikan betapa pemerintahan Ibn Saud melarang segala bentuk amalan wirid dan tarekat. Penghancuran makbaroh para ulama. Hingga melarang ziarah kubur dan melarang peringatan Maulid Nabi Saw.


Kebengisan Ibn Saud itu membuat hati Syekh Falak sangat sedih dan prihatin. Kesedihan itu benar-benar memicu beliau lebih intensif berkonsolidasi dan menjalin hubungan silaturahim dengan ulama-ulama Ahlusunnah Waljamaah Nusantara yang sezaman dengan beliau.


Diantara ulama-ulama yang beliau temui kala itu adalah; KH Hasyim Asy'ari, KH Abbas Buntet, KH Wahab Hasbullah, dan sejumlah kyai-kyai nusantara lainnya, yang pernah belajar di Makkah (di era Ahlusunnah Waljamaah) dan selalu berupaya menjaga Ahlussunah wal Jamaah... ila yaumil kiamah


الفا تحة... 

Maqomnya di Pagentongan Gunung Batu Bogor.  Beliau adalah Ulama yang dihormati Presiden Soekarno.

Mari memperbanyak membaca Sholawat, 


اَللَّٰہُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَیٰ سَیِّدِنَا مُحَمَّدِِ عَبْدِڪَ وَرَسُوْلِڪَ النَّبِيِّ الْأُمِّيِّ وعَلَی آلِــهِہ وَصَحْبِـهِہ وَسَلِّمْ تَسْلِيـمََا ڪَثِيْـرََا

Selasa, 16 Agustus 2022

HADIAH LOMBA DARI PESERTA JUDI ?


𝐴𝑓𝑤𝑎𝑛 𝑢𝑠𝑡𝑎𝑑𝑧 𝐴𝑆𝑇 𝑖𝑧𝑖𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑡𝑎𝑛𝑦𝑎, 𝑎𝑝𝑎𝑘𝑎ℎ 𝑙𝑜𝑚𝑏𝑎 17 𝐴𝑔𝑢𝑠𝑡𝑢𝑠𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑑𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑢𝑎𝑛𝑔 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑎𝑓𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑠𝑒𝑏𝑎𝑔𝑎𝑖 ℎ𝑎𝑑𝑖𝑎ℎ 𝑖𝑡𝑢 ℎ𝑢𝑘𝑢𝑚𝑛𝑦𝑎 ℎ𝑎𝑟𝑎𝑚 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 𝑗𝑢𝑑𝑖 𝑠𝑒𝑝𝑒𝑟𝑡𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑑𝑖𝑓𝑎𝑡𝑤𝑎𝑘𝑎𝑛 ?


𝐼𝑛𝑖 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑒𝑙𝑖𝑤𝑒𝑟𝑎𝑛 𝑡𝑢𝑙𝑖𝑠𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑔ℎ𝑎𝑟𝑎𝑚𝑘𝑎𝑛. 𝑆𝑎𝑦𝑎 𝑗𝑎𝑑𝑖 𝑏𝑖𝑛𝑔𝑢𝑛𝑔. 𝑀𝑜ℎ𝑜𝑛 𝑠𝑜𝑙𝑢𝑠𝑖𝑛𝑦𝑎.


𝐉𝐚𝐰𝐚𝐛𝐚𝐧


Oleh : Ahmad Syahrin Thoriq 


Ya benar. Ulama empat madzhab sepakat berpendapat bahwa menjadikan uang dari setiap peserta sebagai hadiah lomba itu hukumnya haram, karena jelas termasuk jenis perjudian.


Namun ada solusi mudah agar keluar dari masalah ini, supaya lomba 17 agustusan tidak masuk kategori judi yang diharamkan.


𝐴𝑝𝑎 𝑐𝑜𝑏𝑎 ? 𝐷𝑎𝑟𝑖 𝑠𝑝𝑜𝑛𝑠𝑜𝑟 𝑘𝑎𝑛 ? 𝐼𝑡𝑢  𝑘𝑎𝑚𝑖 𝑠𝑢𝑑𝑎ℎ 𝑡𝑎ℎ𝑢 𝑝𝑎𝑘 𝑢𝑠𝑡𝑎𝑑𝑧𝑧𝑧𝑧. 𝐷𝑎𝑛 𝑖𝑡𝑢 𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑢𝑑𝑎ℎ, 𝑡𝑎𝑝𝑖 𝑠𝑢𝑠𝑎ℎ , ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑔𝑖𝑛𝑖 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑑𝑖𝑡 𝑚𝑎𝑘𝑖𝑛 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘, 𝑑𝑖𝑚𝑖𝑛𝑡𝑎𝑖 𝑠𝑢𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑒𝑛𝑔𝑔𝑎𝑛.


Qultu : "Tenang, tenang. Bukan itu. Tapi caranya adalah cukup masukkan beberapa orang untuk ikut dalam lomba tanpa membayar pendaftaran, mereka ini yang akan menjadi muhallil. Dengan demikian lomba itu tidak lagi dihukumi judi...


Berkata al imam Nawawi rahimahullah :


 فأما المسابقة بعوض فجائزة بالإجماع لكن يشترط أن يكون العوض من غير المتسابقين أو يكون بينهما ويكون معهما محلل وهو ثالث على فرس مكافئ ‌لفرسيهما ‌ولا ‌يخرج ‌المحلل من عنده شيئا ليخرج هذا العقد عن صورة القمار 


" Adapun perlombaan dengan hadiah, maka itu diperbolehkan berdasarkan ijma. Akan tetapi disyaratkan hadiahnya harus bukan dari peserta lomba.


(Atau jika dari peserta lomba) dari dua peserta lomba disertakan pihak ketiga sebagai muhallil, yakni peserta ketiga yang mengendarai kuda (perlombaan) yang setara dengan keduanya sementara dia tidak mengeluarkan harta apapun dari kepemilikannya, agar akad ini keluar dari definisi judi.” [1]


Gimana mudahkan ? Panitia cukup selipkan peserta lain yang tidak membayar uang pendaftaran, trada, jadilah ia bukan judi. 


Dan insyaallah umumnya lomba 17 agustusan itu memang bukan untuk judi, bahkan bukan juga tujuan utamanya guna mencari hadiah, hanya untuk rame-rame dan senang-senang saja.


Wallahu a'lam.

_______

1. Syarh An Nawawi ‘Ala Muslim (14/13).

Senin, 15 Agustus 2022

𝙆𝙞𝙨𝙖𝙝 𝙉𝙚𝙡𝙖𝙮𝙖𝙣 𝙔𝙖𝙣𝙜 𝙂𝙚𝙢𝙖𝙧 𝘽𝙚𝙧𝙨𝙝𝙤𝙡𝙖𝙬𝙖𝙩

 Bismillahirrahmanirrahim


𝙆𝙞𝙨𝙖𝙝 𝙉𝙚𝙡𝙖𝙮𝙖𝙣 𝙔𝙖𝙣𝙜 𝙂𝙚𝙢𝙖𝙧 𝘽𝙚𝙧𝙨𝙝𝙤𝙡𝙖𝙬𝙖𝙩

“𝙔𝘼𝙉𝙂 𝘽𝙀𝙉𝙀𝙍 𝙎𝙃𝙊𝙇𝙇𝙐 𝘼𝙏𝘼𝙐 𝙎𝙃𝙊𝙇𝙇𝙄 𝙔𝘼𝘼…”


Dahsyat nya sholawat❤️

Dikisahkan, ada seorang nelayan yang gemar sekali bersholawat, Namun sholawatnya kurang tepat karena mungkin ia teringat akan Ayat Alquran ini :


‎“ إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا


𝙄𝙣𝙣𝙖𝙡𝙡𝙖𝙝𝙖 𝙒𝙖 𝙈𝙖𝙡𝙖𝙞𝙠𝙖𝙩𝙖𝙝𝙪 𝙔𝙪𝙨𝙝𝙤𝙡𝙡𝙪𝙣𝙖 '𝘼𝙡𝙖𝙣𝙣𝙣𝙖𝙗𝙞 𝙔𝙖𝙖 𝘼𝙮𝙮𝙪𝙝𝙖𝙡𝙡𝙖𝙙𝙯𝙞𝙣𝙖 𝘼𝙖𝙢𝙖𝙣𝙪 𝙎𝙝𝙤𝙡𝙡𝙪 '𝘼𝙡𝙖𝙞𝙝𝙞 𝙒𝙖𝙨𝙖𝙡𝙡𝙞𝙢𝙪 𝙏𝙖𝙨𝙡𝙞𝙢𝙖.


Artinya: 


Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersholawat kepada Nabi, wahai orang-orang yang beriman, bersholawatlah kamu kepadanya dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya." Al-Ahzab/33: 56.


Jadi ia bersholawat dengan mengucapkan empat kata terakhir dalam kutipan ayat di atas:


“𝐒𝐡𝐨𝐥𝐥𝐮 ‘𝐀𝐥𝐚𝐢𝐡𝐢 𝐖𝐚𝐬𝐚𝐥𝐥𝐢𝐦𝐮 𝐓𝐚𝐬𝐥𝐢𝐢𝐦𝐚𝐚”


Selama berpuluh-puluh tahun, dan berpuluh-puluh ribu shalawat setiap harinya.


Suatu ketika, di bibir pantai ia lagi asyik merajut jalanya yang robek dan kusut sembari lisan nya pun asyik bersholawat memuji nama kekasih nya Sayyidina Muhammad SAW maka,


Didengarlah oleh rombongan ustadz yang akan menaiki kapal yang akan menyebrang ke sebrang pulau. Lalu salah seorang ustadz menegurnya. 


“Wahai nelayan, sholawat yang engkau baca itu keliru. Bukan Shollu...tapi Sholli yang benar.”


Dengan tersenyum nelayan itu berterima kasih kepada ustadz itu karena telah menasihatinya. Maka rombongan ustadz itu pun berangkat  dengan perahu besar yang di tumpanginya.


Beberapa saat setelah rombongan ustadz itu pergi, nelayan itu lupa dengan apa yang ustadz katakana.


“Yang bener Shollu atau Sholli ya….” Nelayan itu dilanda kebingungan.


Ia pun mengejar ustadz tadi yang sudah berada di lautan lepas sambil berteriak teriak ia memanggil..


“Ustadz… Ustadz… yg benar itu Shollu atau Sholli ya? Saya Lupaaa Ustaaaadz… “ 


Tak terasa nelayan itu mengejar dengan berjalan serta berlari di atas air. Masya Allah.

Ustadz itu tercengang melihat kebesaran Allah Subhanahu wata’ala dan Kedasyatan sholawat atas kekasih Allah yang diberikan kepada hambanya yang diinginkan.


Ia pun membalas, “Buat engkau mau Shollu atau Sholli bebas aja Pak tua....”


“Maqom engkau jauh lebih tinggi dari kami semua. Maafkan kata-kata kami..."


۞اَللّـٰــهُمَّ صَلِّ عَـلـٰى سَيَّـدِنَـا مُحَمَّدٍ وَاٰلِهِ وَصَحْبِهِ  وَسَلِّم۞


(𝘴𝘦𝘣𝘢𝘨𝘢𝘪𝘮𝘢𝘯𝘢 𝘥𝘪𝘤𝘦𝘳𝘪𝘵𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘼𝙡 𝙃𝙖𝙗𝙞𝙗 𝙏𝙖𝙝𝙚𝙧 𝘼𝙡𝙝𝙖𝙗𝙨i

HATI² BAGI WANITA YANG SERING MINTA CERAI PADA SUAMINYA

Oleh: gus dewa

Ketika ada seorang istri mengatakan kpd suaminya; Ceraikan saya (tnp ada alasan syar'i), maka kelak dihari kiamat wajahnya tidak berdaging, lidahnya akan menjulur sampai tengkuknya dan akan dilemparkan ke Neraka Jahanam, walaupun wanita itu ahli puasa dan ibadah malam.

KEHATI-HATIAN MENERIMA PEMBERIAN

Farat bin Muslim bercerita : "Suatu ketika amirul Mukminin Umar bin Abdul Aziz rahimahullah menginginkan buah apel, namun ia tidak mendapati sesuatu pun di rumahnya yang bisa digunakan untuk membelinya.


Maka kami pun menunggang kuda bersamanya untuk sebuah urusan.


Di perjalanan, beliau disambut oleh para biarawan dengan membawa piring-piring yang berisi apel sebagai hadiah bagi beliau. 


Umar bin Abdul Aziz mengambil salah satu apel dan menciumnya, kemudian mengembalikannya ke piring. Maka aku pun bertanya kepadanya tentang hal itu.


Beliau menjawab: ”Aku tidak membutuhkannya”.


 Aku bertanya kembali : ”Bukankah Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam juga pernah menerima hadiah ? Begitu juga para khalifah sepeninggal beliau, sayidina Abu Bakar dan Umar mereka menerima hadiah ?"


Umar bin Abdul Aziz menjawab : ”Sesungguhnya bagi mereka, semua itu memang murni hadiah, sedangkan bagi para pejabat setelah mereka, itu adalah suap”.


📚Fath Al-Bari, (5/22).


•┈┈•••○○❁༺ⒶⓈⓉ༻❁○○•••┈┈•

Semoga lekas tunas calon pemimpin seperti Umar bin Abdul Aziz ...

APA ITU BAROKAH ??



"Barokah ialah salah satu dari para prajuritnya Alloh yang tidak nampak.

Merupakan pemberian yang termulia..

Apabila barokah hinggap dalam harta,maka akan banyak harta yang di pergunakan untuk kebaikan..

Apabila barokah hinggap pada anak keturunan kita maka ia akan menjadikannya soleh & solehah..

Apabila barokah hinggap pada waktu,maka ia akan memakmurkannya..

Dengan cara mempergunakan waktu untuk ibadah..

Apabila barokah hinggap dalam hati maka ia akan membuatnya bahagia..

CINTA UMAR YANG TAK KESAMPAIAN


Oleh : Ahmad Syahrin Thoriq 


Siapa yang tidak mengenal Umar bin Abdul Aziz.  Seorang khalifah yang lurus, pemimpin yang sangat wara’, zuhud, bersih, dan peduli pada rakyatnya. Beliau bahkan disebut-sebut sebagai khulafa’ur rasyidin ke-5.


Khalifah yang mulia ini ternyata memiliki cerita unik terkait kisah asmara yang dialami dalam kehidupannya. Yang memberikan keteladanan kepada kita bagaimana cinta beliau kepada Allah murni tidak tertandingi, mengalahkan segala cinta kepada apapun dan siapapun. 


Umar bin Abdul Aziz pada masa mudanya seperti selebriti yang digandrungi  banyak orang. Seorang pemuda tampan anak bangsawan, cerdas, shalih serta memiliki segudang prestasi.


 Bahkan Life style Umar bin Abdul Aziz kala itu sampai memunculkan icon : Cara berpakaian Umar, cara bicara Umar, parfum Umar, gaya berjalan Umar, dan sebagainya.


Dan Umar bin abdul Aziz  bisa dikatakan sukses dalam meraih semua cita –cita dan mewujudkan impian dalam kehidupannya.


Sewaktu masih lajang, ia bercita-cita memperistri Fatimah binti Abdul Malik bin Marwan, putri cantik jelita anak khalifah yang sangat terkenal itu. Maka ia persiapkan dirinya sedemikian rupa, agar dapat memenangkan “kompetisi” dalam “memperebutkan” Fathimah binti Abdul Malik. Dan akhirnya, berhasil lah ia menikahi Fatimah.


Lalu, ia pun bercita-cita ingin menjadi gubernur Madinah, satu jabatan yang paling bergengsi pada zaman itu. Maka ia pun mempersiapkan diri sebaik-baiknya, baik dari sisi kapasitas moral maupun ilmu. Dan akhirnya, cita-cita ini pun berhasil ia raih.


Hingga kita ketahui kariernya berada dipuncak saat beliau diangkat menjadi khalifah. 


Namun ada satu cita-cita Umar yang tidak pernah terwujud, yakni keinginannya untuk menikahi seorang wanita cantik jelita yang menjadi budak Istrinya, Fatimah. Cinta Umar yang begitu besar sebenarnya diketahui oleh Istrinya, namun karena kecemburuannya, Fatimah tidak bersedia Umar berpoligami. 


Sekian tahun cinta itu menggelora namun tidak pernah tersampaikan, baik Umar maupun budak tersebut tidak melakukan hal apapun yang akan melukai hati Fatimah. Ketika Fatimah tidak menyetujui, mereka sama-sama menahan diri.


 Ini cinta segitiga yang indah, Umar sangat mencintai Fatimah sebagaimana budak tersebut juga sangat mencintai tuan putrinya sebesar cintanya kepada Umar bin Abdul Aziz. Diriwayatkan budak tersebut sering menangis karena menahan cintanya kepada Umar bin Abdul Aziz. 


Sampai setelah sekian lama berjalan. Fatimah merasa iba kepada suaminya, juga kepada budaknya. Dia tahu betapa Umar sangat mencintai budaknya tersebut, begitu pula sebaliknya. Sampai pada suatu malam ia mengutarakan maksudnya untuk menyerahkan budak tersebut kepada Umar untuk dinikahi.


 Namun di luar dugaan, keinginan sang istri ditolak oleh Umar bin Abdul Aziz. Karena ternyata momentum penghibahan itu terjadi setelah beliau memiliki cita-cita baru ; segera ingin masuk syurga. 


Sementara Umar bin Abdul Aziz tahu betul bahwa syurga itu diperuntukkan bagi seseorang yang memenuhi kriteria tertentu, yang diantaranya adalah firman Allah ta’ala :


وَأَمَّا مَنۡ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِۦ وَنَهَى ٱلنَّفۡسَ عَنِ ٱلۡهَوَىٰ . فَإِنَّ ٱلۡجَنَّةَ هِیَ ٱلۡمَأۡوَىٰ 


 “Dan Adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, Maka Sesungguhnya syurgalah tempat kembalinya.”


Umar berkata, “Tidak wahai istriku, aku ingin menahan nafsu terbesarku itu, agar kelak Dia merahmatiku dengan syurgaNya.”


  Umar kemudian menyerahkan budak tersebut kepada salah satu prajuritnya. Namun prajuritnya tersebut menolak, karena dia tahu bagaimana cinta Umar kepada budak wanita tersebut.


 Namun Umar bersikeras agar sang prajurit itu segera membawa pergi budak wanita itu. Budak perempuan itu pun menangis pilu seraya berkata : “Kalau begini jadinya wahai Amiral Mukminin, mana bukti cintamu selama ini ?”


Umar menjawab : “Cinta itu tetap ada di dalam hatiku, bahkan hari ini jauh lebih kuat daripada hari yang telah lalu. Akan tetapi, kalau aku menerimamu, aku khawatir tidak termasuk dalam golongan orang yang “menahan dirinya dari keinginan hawa nafsu.”


Fatimah pun turut menangis. Tangis yang ternyata bersambung dengan tangisan kewafatan khalifah yang mulia Umar bin Abdul Aziz beberapa hari kemudian.


Semoga Allah merahmatimu wahai Umar, engkau telah tinggalkan keteladanan yang berharga tentang cara menempatkan cinta...

____

Ref : Ad Da' wa Dawa' hal. 259

Agen pulsa all operator

 SUPER TELKOMSEL PROMO ======================= 🍒 TMP5 = 4.975 🍒 TMP10 = 9.975 SUPER INDOSAT PROMO =============== 🧀 IMS5 = 5.395 🧀 IMS10...