Sabtu, 22 September 2012

BERBAHAGIALAH MENGEMBAN AMANAH

BERBAHAGIALAH MENGEMBAN AMANAH

Oleh
Ummu Ihsan Al-Atsariyah


Sekecil apapun suatu pekerjaan jika dilakukan dengan hati terpaksa diiringi keluh kesah, niscaya akan terasa berat bak menanggung beban sebesar gunung. Sebaliknya, seberat apapun suatu pekerjaan jika dilakukan dengan penuh keikhlasan, kegembiraan dan harapan, niscaya akan terasa ringan dan menyenangkan. Memang benar! Tanggung jawab seorang ibu tidaklah ringan. Tugas dan kewajiban yang dipikulnya tidaklah sedikit Siapapun tak bisa menyangkal, seorang ibu rumah tangga hampir-hampir tak mempunyai waktu istirahat. Pekerjaannya seolah selalu tampak di depan mata tak pernah ada habisnya. Kalau seorang ayah bisa tidur nyenyak di malam hari, lain halnya dengan seorang ibu. Tangis si kecil terkadang mengusik tidur malamnya.

Tugas seorang wanita begitu universal. Sebagai seorang permaisuri pendamping suami, seorang ibu, pengasuh sekaligus guru bagi para anaknya, bahkan sebagai pelayan yang harus selalu siap dipakai tenaganya. Tak jarang para ibu merasa jenuh, letih dan menganggapnya sebagai suatu himpitan yang begitu menyiksa. Inilah celah yang dimanfaatkan setan untuk melancarkan aksinya. Bak gayung bersambut, para wanita yang lemah imannya pun berbondong-bondong meninggalkan rumah mereka. Mereka berusaha mencari solusi pemecahan dengan meneriakkan slogan emansipasi dan menuntut persamaan hak dengan kaum pria. Mereka menutup mata dari bahaya yang timbul akibat semua itu. Akibat amanah dan tanggung jawab yang disia-siakan seorang ibu. Anak menjadi liar, suami tidak lagi mendapatkan kedamaian. Akhirnya keharmonisan rumah-tangga pun terancam.

Kita sebagai wanita mukminah yang benar keimanannya. Ia tidak akan mengadopsi solusi-solusi pemecahan yang hanya mengundang murka Allah Azza wa Jalla. Jalan keluar yang hanya akan memicu munculnya masalah-masalah baru yang lebih runyam. Lalu bagaimana caranya? Itulah pertanyaan yang harus kita jawab. Salah satunya adalah dengan mengkaji lebih dalam hikmah di balik tanggung jawab itu.

JERIH PAYAH KITA TIDAK SIA-SIA
Allah Subhanahu wa Ta'ala adalah Dzat yang telah menciptakan manusia. Sudah barang tentu, Dia pulalah yang paling mengetahui perkara-perkara yang dapat mendatangkan mashlahat maupun mudharat. Dia pula yang paling mengethui tugas dan amanat apa yang paling sesuai dan selaras bagi masing-masing makhluk-Nya. Demikian halnya dengan kaum wanita. Allah Subhanahu wa Ta'ala yang paling mengetahui tugas dan tanggung jawab apa yang paling sesuai bagi kita. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

وَقَرْنَ في بُيُوْتِكُنَّ

Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu." [Al Ahzab:33]

Allah Subhanahu wa Ta'ala memerintahkan kaum wanita untuk melazimi rumahnya. Bahkan hukumnya makruh bagi seorang wanita keluar dari rumahnya, tanpa adanya suatu keperluan, berdasarkan ayat di atas dan juga sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam.
:
الْمَرْأَةُ عَوْرَةٌ فَإِذَا خَرَجَتِ اسْتَشْرَفَهَا الشَّيْطَانُ

Wanita itu aurat, jika ia keluar maka akan diintai oleh setan. [HR At-Tirmidzi]

Sebagian kita kemudian bertanya : Mengapa wanita harus selalu tinggal di rumah? Bukankah wanita juga mempunyai potensi? Bahkan tidak sedikit kaum wanita yang memiliki tingkat intelegensi dan skill lebih dari kaum pria. Bukankah kita mampu bersaing dengan kaum pria? Demikianlah syubhat-syubhat yang sering dihembuskan setan dan bala tentaranya. Sekarang mari kita renungkan!

Mau tidak mau kita harus mengakui bahwa wanita adalah makhluk yang lemah. Lemah dari segi fisik, lemah dalam akal maupun agamanya. Karena itulah Allah Subhanahu wa Ta'ala menjaga mereka dengan penjagaan terbaik. Melindungi kaum wanita dengan sebaik-baik hijab yaitu rumah mereka. Selain itu, realita membuktikan bahwa tugas-tugas di dalam rumah tidak mungkin dapat dilaksanakan dengan sempurna kecuali oleh seorang wanita. Karena itulah Allah Yang Maha bijaksana menjadikan rumah sebagai amanah bagi mereka. Dalam sebuah hadits Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى بَيْتِ بَعْلِهَا وَوَلَدِهِ وَهِيَ مَسْئُولَةٌ عَنْهُمْ

Seorang wanita adalah pemimpin di dalam urusan rumah tangga serta anak-anaknya dan akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya. [H.R.Muslim]

Sebuah amanah yang sudah selayaknya dijaga dan dilaksanakan sebaik-baiknya.

Ketika menjelaskan beberapa sifat orang-orang yang beriman, Allah Subhanahu wa Ta'ala menyebutkan bahwa di antara sifat mereka adalah menjaga amanah yang dibebankan di atas pundak mereka. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.

وَالَّذِينَ لأََمنتهِم وَعَهْدِهِم راَعُون

Dan orang-orang yang memelihara amanah-amanah (yang dipikulnya) dan janjinya. [Al Mukminun:8]

Selanjutnya Allah Subhanahu wa Ta'ala menjanjikan balasan bagi mereka seraya berfirman:

ءولئك هُمُ الوَارِثُون{10} الَّذِين يَرِثُونَ الفِرْدَوسَ هُم فِيهَا خَالِدُونَ

Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi, yakni yang akan mewarisi jannah Firdaus. Mereka kekal di dalamnya. [Al Mukminuun: 10-11]

Benar! Surga yang telah Allah janjikan. Lalu, adakah balasan yang lebih baik dari itu? Bukankah surga merupakan cita-cita tertinggi setiap pribadi muslim? Maka, sudah saatnya kita memompa semangat yang mulai mengendur. Kita bangun kembali harapan yang mulai memudar. Kita sambut tugas-tugas hari esok dengan penuh harapan. Dengan penuh keyakinan bahwa jerih payah kita tidaklah sia-sia. Setiap tetesan keringat kita itu memiliki nilai di sisi Allah Azza wa Jalla.

BERKURANG IBADAH SETELAH MENIKAH ?
Keluhan seperti ini kerap kali kita dengar dari mereka, yang dulunya rajin bangun ditengah malam menegakkan qiyamullail (shalat malam), rajin mengerjakan puasa-puasa sunah, tekun belajar, menghafal Al Qur'an, menghadiri majelis ta'lim, dan lain sebagainya. Setelah menapaki kehidupan rumah tangga tiba-tiba semuanya menjadi berubah dengan kehadiran seorang suami, disusul lahirnya anak pertama, kedua, ketiga dan seterusnya. Kini, kekhusu'an shalat sering terpecahkan deru tangis sang bayi. Rasa letih kadang menghalanginya bangun di tengah malam. Jangankan mengerjakan shaum sunah, shaum wajib pun kadang tak mampu ia tunaikan. Saat sedang membaca tiba-tiba suami meminta untuk dilayani, dan masih banyak lagi. Sekarang ia merasakan waktu menjadi sangat sempit hingga terbersit dalam benaknya bahwa rumah tangga telah mengurangi ibadahnya kepada Allah. Apa memang benar begitu? Benarkah keluarga menghalangi seorang wanita untuk mendekatkan diri kepada Rabbnya?

Di sini kita perlu meluruskan persepsi. Mungkin anggapan itu benar, jika yang dimaksud adalah ibadah-ibadah ritual seperti shalat, shaum, dan yang semisalnya. Karena tugas dan tanggung jawab seorang wanita jelas bertambah ketika ia telah menjadi ibu rumah tangga. Namun seorang muslimah yang memahami makna ibadah dengan benar, tentu tidak akan berasumsi semacam ini.

Para ulama mengatakan, ibadah meliputi segala sesuatu yang disukai dan diridhai Allah berupa perkataan dan perbuatan yang lahir maupun batin. Segala aktivitas kita sehari-hari bisa bernilai ibadah. Dalam sebuah hadits Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

وَفِي بُضْعِ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ

Dan mendatangi istri adalah shadaqah. [HR Muslim]

Dalam hadits lain beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

إِنَّكَ لَنْ تُنْفِقَ نَفَقَةً تَبْتَغِي بِهَا وَجْهَ اللَّهِ إِلَّا أُجِرْتَ عَلَيْهَا حَتَّى مَا تَجْعَلُ فِي فَمِ امْرَأَتِكَ

Sesungguhnya, tidaklah engkau mengeluarkan nafkah dengan mengharap wajah Allah kecuali engkau diganjari pahala atasnya hingga sesuatu yang engkau suapkan ke dalam mulut istrimu. [HR Al-Bukhari]

Di dalam kitab Fathul Bari, Al Hafizd Ibnu Hajar menukil perkataan An-Nawawi, "Faidah yang ingin dipetik dalam hadits ini, ialah sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, "mengharap, yakni mencari, wajah Allah".

Imam An-Nawawi menarik sebuah faidah : Suatu aktifitas bilamana bersesuaian dengan kebenaran, maka tidaklah mengurangi nilai pahalanya (bila niatnya untuk beribadah). Sebab, menyuapkan tangan ke mulut istri biasanya dilakukan saat bercanda dengannya. Tentu saja hal tersebut bercampur dengan nafsu syahwat.

Namun demikian, bila tujuannya mengharap pahala Allah, niscaya ia akan memperolehnya dengan karunia dari Allah.

Ibnu Hajar melanjutkan : Dalam hadits lain disebutkan secara lebih gamblang lagi dari sekedar menyuapkan tangan ke mulut istri. Yaitu hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Dzar Radhiyallahu 'anhu, disebutkan : Dan mendatangi istrinya juga terhitung sedekah!.

Para sahabat bertanya: Wahai Rasulullah, apakah seseorang yang melampiaskan syahwatnya juga mendapat pahala? Rasulullah berkata : Bagaimanakah menurut kalian bila ia melampiaskannya pada saluran yang haram?

Imam An-Nawawi melanjutkan : Jika demikianlah keadaannya, yakni perkara yang dikehendaki oleh nafsu, tentu lebih layak bila ganjaran pahala itu diberikan atas perkara yang tidak dikehendaki oleh nafsu!?

Beliau melanjutkan. Perumpamaan dengan menyuapkan tangan ke mulut istri tujuannya adalah untuk lebih mempertegas kaidah ini. Sebab, bilamana menyuapkan tangan ke mulut istri sekali suap saja sudah berpahala, tentu pahala lebih layak diberikan kepada siapa yang memberi makan orang-orang yang membutuhkan makanan, atau mengerjakan amalan ketaatan yang tingkat kesulitannya lebih besar daripada sesuap nasi yang diberikan kepada istri, yang tentu saja nilainya lebih rendah.

Lebih dari itu dapat dikatakan, jikalau pahala diberikan kepadanya karena ia telah memberi makan istrinya, yang tentunya ia juga memperoleh keuntungan darinya. Sebab makanan itu akan membuat tubuh istrinya tampak lebih cantik. Dan biasanya nafkah yang ia berikan kepada istrinya lebih banyak didorong oleh faktor nafsu. Tentu berbeda dengan bersedekah kepada orang lain yang tentunya lebih banyak menuntut pengorbanan, wallahu a'alam."

Jika sekarang ibadah ritual yang kita laksanakan berkurang, namun kita memiliki kesempatan untuk melaksanakan ibadah dalam bentuk lain yang tidak ia dapatkan semasa gadis. Berbakti dan berkhidmat kepada suami, mendidik dan mengasuh anak-anak, mengatur urusan rumah tangga, dan lain sebagainya. Di samping itu Islam adalah agama yang mudah dan fleksibel. Di sela-sela kesibukan sehari-hari, masih banyak ibadah yang bisa kita lakukan. Dengan senantiasa berdzikir, mempertebal rasa syukur, beramar ma'ruf nahi munkar, memperbanyak tasbih, tahmid, takbir, tahlil, serta istighfar.

JADIKAN SELURUH AKTIVITASMU SEBAGAI IBADAH
Bila suatu amal yang besar bisa hancur karena niat yang melenceng, maka sebaliknya sebuah amal yang tampaknya sepele bisa menjadi sebuah ibadah yang bernilai karena niat yang lurus. Sekilas, rutinitas seorang istri sehari-hari memang tampak sepele. Seperti menyediakan hidangan, mengurus pakaian, merapikan rumah, melayani suami dan lain sebagainya. Tidaklah kita ingin semua itu menjadi ibadah yang bernilai. Tentu saja! Karena itu, hendaknya setiap wanita menata hati dan menjaga ketulusan niat semata-mata untuk meraih keridhaan Allah. Sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta'a memerintahkan setiap istri untuk meraih ridha suami.

Kerjakanlah setiap tugasmu sebaik mungkin dan profesional untuk mendapatkan keridhaan suami. Siapa wanita yang tidak mendambakan di dunia suami semakin cinta dan di akhirat ia mendapat surga'?

Demikian juga halnya dengan tugas-tugas sebagai seorang ibu. Mengasuh dan mendidik anak-anak kita, mendampingi dan membimbing mereka. Hendaknya kita lakukan semua itu dengan mencurahkan segenap kemampuan yang ada. Karena mereka adalah tabungan bagi kita, pada saat pahala seluruh amalan telah terputus. Saat pahala shalat dan puasa tak lagi bisa kita raih. Namun doa anak yang shalih, dan ilmu yang yang bermanfaat yang kita ajarkan kepada mereka akan terus mengalirkan pahala. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

Apabila seorang anak Adam mati maka terputuslah seluruh amalnya kecuali dari tiga perkara: Sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak yang shalih yang selalu mendoakannya. [HR Muslim]

JANGANLAH ENGGAN BERDO'A
Sebagai insan yang lemah kita menyadari , bahwa kita tidak akan mampu memikul amanah ini tanpa kekuatan dan pertolongan dari-Nya. Amanah ini merupakan beban yang sangat berat kecuali jika Dia meringankannya. Akan menjadi sesuatu yang sulit, kecuali jika Dia memudahkannya.

Bukan suatu aib apabila kita banyak meminta dan berdoa kepada-Nya. Jadi, apa salahnya jika setiap hendak memulai aktivitas pada pagi hari, kita memohon kepadaNya agar dimudahkan dalam menyelesaikan semua tugas-tugas.

Akhirnya, semoga Allah Azza wa Jalla menjadikan semua usaha ini sebagai bekal bagi kita kelak pada hari ketika anak dan kaum kerabat tak lagi mempu mendatangkan manfaat, tidak juga kedudukan dan harta benda.
Wallahu a’lamu bish shawab

lagu religi


Allah Humma Salle Ala - Sami Yusuf mp3

Sami Yusuf - Hasbi Rabbi mp3


Sami Yusuf - mother -sami yusuf mp3

 SAMI YUSUF - You Came To Me (English) mp3
Maher Zain - Allahi Allah Kiya Karo (feat. mp3


Maher Zain - Radhitu Billahi Rabba (Arabic Version - Bonus Track) mp3


Maher Zain - Ya Nabi (Arabic Version ) mp3


Maher-Zain-Ansha-Allah Arabic mp3


maher zain - sepanjang hidup mp3


PADI Ft MAHER ZAIN - Insya Allah mp3

  
Native Deen - Not Afraid to stand Alone mp3


Native Deen - I Only Fear My Lord Allah mp3


Native Deen - Assalatu Alannabee mp3


Zain Bhikha - Mountains of Makkah mp3


Zain Bhikha - Give Thanks to Allah mp3


Faeeza Malinga - Tala'a Al-Badru 'Alayna mp3


We Are Your Servants [Ft.Yusuf Islam & Faeeza Malinga] mp3


Zamilooni native deen & zain bikha mp3
 

Jumat, 21 September 2012

BAGAIMANA DARAH HAID TERJADI

Wanita makhluk ciptaan Allah, sesuai dengan fitrahnya, dan secara sunnatullah disiapkan berpasangan dengan ciptaan Allah dari jenis laki-laki. Allah menciptakan sedemikian rupa, sehingga kaum wanita sudah ditakdirkan untuk mengandung dan melahirkan generasi penerus selanjutnya. Bila sudah baligh, maka otomatis alat-alat khusus yang sudah tercipta dariNya akan mengalami perubahan fungsi. Tiap bulan akan mengeluarkan darah, sebagai tanda juga bahwa sang wanita tersebut secara fisik sudah bisa hamil. Datangnya haid tiap bulan pun akan menghalangi pula para wanita untuk beribadah kepadaNya, misalnya shalat, puasa, dan lain-lain. Dan ini sudah menjadi ketentuan Allah yang harus ditaati.

Sebagaimana ‘Aisyah menjelaskan ketika ditanya Mua’dzah: “Mengapakah wanita haidh mengqhada shaum dan tidak mengqadha shalat?” ‘Aisyah menjelaskan.

كَانَ يُصِيْبُنَا ذَلِكَ مَعَ رَسُوْلِ الله فَنُؤْمَرُ بِقَضَاءِ الصَوْمِ وَ لاَ نُؤْمَرُ بِقَضَاءِ الصَّلاَةِ

Kami mengalami hal itu pada masa Rasulullah, maka kami diperintah untuk mengqadha shaum dan tidak tidak diperintah mengqadha shalat. [Muttafaqun alaih]

Sungguh luas dan besar ilmu Allah dalam penciptaan seorang wanita dengan peralatan yang rumit di dalamnya, dan tidak ada seorang pun yang bisa menandingiNya. Dan di berikut ini, kita akan melihat sekelumit tentang terjadinya darah haid. Mudah-mudahan kita akan semakin bersyukur kepada Allah atas karunia kepada hambaNya di bumi ini.

MENGENAL ALAT REPRODUKSI WANITA
Sebelum lebih jauh mengenal mekanisme normal darah haid, perlu kita kenali alat-alat reproduksi wanita yang ada hubungannya dengan darah haid tersebut. Ini menyangkut alat reproduksi wanita terutama bagian dalam.
Urutan dari bawah ke atas:

1. Vagina (Saluran Kemaluan).
Organ ini merupakan penghubung antara pintu vagina ke dalam rahim (uterus). Saluran ini tersusun dari otot-otot, dan di dalamnya berbentuk lipatan-lipatan yang bisa melebar pada saat persalinan.

2. Uterus (Rahim).
Mirip dengan buah advokat atau buah peer. Uterus memang berbentuk seperti buah tersebut, tetapi sedikit gepeng ke arah muka belakang. Ukurannya sebesar telur ayam dan mempunyai rongga. Uterus ini terdiri dari fundus uteri, yaitu bagian depan. Disini terdapat tempat masuknya saluran penghubung (tuba fallopi) antara indung telur dan rahim, corpus uteri (badan rahim) dan serviks uteri (bagian bawah berhubungan dengan vagina).

Otot yang menyusunnya dari dalam rongga ke luar, yaitu endometrium di corpus uteri dan endoserviks di serviks uteri, otot polos dan lapisan luar (serosa). Endometrium ini terdiri dari kelenjar-kelenjar dan jaringan yang banyak pembuluh darah dan arahnya berkelok-kelok. Endometrium melapisi seluruh rongga uteri dan mempunyai arti penting dalam siklus haid.

3. Tuba Fallopi.
Merupakan saluran penghubung antara indung telur (ovarium) ke dalam rahim.

4. Ovarium (Indung Telur).
Wanita pada umumnya mempunyai 2 indung telur kanan dan kiri. Ovarium kira-kira sebesar ibu jari tangan dengan panjang 4 cm dan tebal 1,5 cm. Secara umum, di dalam ovarium terdapat folikel-folikel primordial (primer) yang berfungsi sebagai perkembangan sel telur (ovum). Diperkirakan pada wanita terdapat 100.000 folikel primer. Tiap bulan rata-rata 1 buah folikel akan keluar dan kadang-kadang 2 folikel.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES KELUARNYA SEL TELUR DAN DARAH HAID
Keluarnya sel telur dari ovarium yang terdapat dalam folikel disebut ovulasi. Banyak hal yang mempengaruhi terjadinya ovulasi dan keluarnya darah haid, terutama hormon, baik yang dipengaruhi dari otak maupun di dalam ovarium sendiri. Selain itu juga hormon-hormon lainnya dari kelenjar gondok, ginjal dan sebagainya. Semuanya itu bekerja sama saling timbal balik dan harmonis yang berpusat di otak, terutama bagian yang disebut dengan hipotalamus, dengan mengeluarkan releasing faktor (RF) untuk mempengaruhi bagian otak yang disebut hipofisis, yang selanjutnya mempengaruhi pengeluaran hormon-hormon berikutnya. Diantaranya yang terpenting adalah:

• FSH-RF (Follicle Stimulating Hormone – Releasing Factor).
• LH- RF (Luteinizing Hormone- Releasing Factor).
• PIF (Prolactine Inhibiting Factor, hormon ini berpengaruh pada kelenjar payudara).
• Estrogen dan progesteron yang berasal dari ovarium.

Selain faktor dari hormon tersebut, faktor-faktor luar juga bisa mempengaruhi kondisi ovulasi dan menstruasi. Misalnya hal-hal yang bersifat psikologik (kejiwaan) diri seseorang, adanya rangsangan cahaya, bau-bauan, suhu dan lain-lainnya.

MEKANISME SIKLUS HAID
Pada tiap siklus haid, atas pengaruh RF di hipotalamus, hipofisis bagian depan mengeluarkan hormon FSH untuk perkembangan folikel primer di ovarium, yang akhirnya berkembang menjadi folikel sekunder (De Graaf). Folikel ini menghasilkan hormon estrogen. Dan estrogen ini mempengaruhi endometrium, sehingga endometrium tumbuh atau berproliferasi. Keadaan ini disebut masa proliferasi

Selanjutnya, hormon estrogen mempunyai reaksi umpan balik sehingga menekan produksi FSH, dan akhirnya hipofise bagian depan mengeluarkan hormon yang ke dua, yakni LH. Dibawah pengaruh LH ini, folikel sekunder menjadi lebih matang, pada akhirnya mendekati permukaan ovarium dan kemudian terjadilah ovulasi (ovum atau sel telur dilepas dari ovarium).

Pada saat ovulasi, kadang-kadang terdapat perdarahan sedikit yang akan merangsang perut bagian bawah dan menimbulkan rasa nyeri, yang biasa disebut intermenstrual pain. Kadang pula diikuti sedikit perdarahan pada vagina. Sisa folikel tadi akan membentuk badan yang disebut korpus rubrum, juga akibat perdarahan korpus rubrum berwarna kemerahan.

Dibawah pengaruh hormon LH dan LTH (Luteotropic hormone), korpus rubrum berubah menjadi badan kuning (korpus luteum). Korpus luteum ini mempengaruhi progesteron yang akan mempengaruhi endometrium yang telah tumbuh, sehingga menyebabkan kelenjarnya berkelok-kelok dan mengeluarkan getah (bersekresi). Keadaan ini disebut masa sekresi. Bila tak ada pembuahan, korpus luteum mengalami kemunduran (degenerasi) dan mengakibatkan kadar estrogen serta progesteron menurun, sehingga berpengaruh pada saluran pembuluh darah yang berkelok-kelok di endometrium tadi. Aliran darah menyempit, dan pada akhirnya endometrium menjadi jaringan yang mati (nekrotik). Sesudah itu, terjadilah degenerasi serta perdarahan diikuti pelepasan endometrium. Peristiwa ini disebut dengan haid atau menstruasi. Tetapi diingat, apabila terjadi pembuahan (sperma dan ovum bertemu), maka korpus luteum tetap dipertahankan.

Lamanya siklus haid yang normal, atau yang dianggap sebagai siklus haid klasik adalah 28 hari ditambah atau dikurangi 2 sampai 3 hari. Siklus ini dapat berbeda-beda pada wanita yang normal atau sehat. Jadi pada tiap siklus dikenal tiga masa utama, sebagai berikut:

• Masa haid selama 2-8 hari. Pada waktu itu endometrium dilepas dan pengeluaran hormon-hormon dari ovarium paling rendah.

• Masa proliferasi, setelah masa haid, sampai hari ke 14. Pada waktu itu endometrium tumbuh kembali. Antara hari ke 12-14 dapat terjadi pelepasan ovum dari ovarium yang disebut dengan ovulasi.

• Sesudah masa proliferasi, disebut masa sekresi. Pada saat ini korpus rubrum menjadi korpus luteum yang mengeluarkan progesteron. Dibawah pengaruh progesteron ini, kelenjar endometrium tumbuh berkelok-kelok dan mulai mengeluarkan getah yang mengandung glikogen dan lemak. Akhir masa ini kondisi endometrium memang disiapkan untuk nidasi, yaitu menempelnya hasil pembuahan dari ovarium melalui tuba fallopi menuju ke endometrium, dan akhirnya berkembang menjadi kehamilan selanjutnya.

CARA MENILAI ADANYA OVULASI
Cara sederhana untuk menilai, apakah ada ovulasi bisa dinilai dari getah serviks. Pada hari ke 9-15 siklus haid, getah serviks lebih cair dan jernih. Bila diambil dari kanalis servikalis (saluran serviks) dengan pinset getah tersebut tidak terputus-putus sampai sepanjang 10-20 cm. Bila getah serviks dikeringkan di atas kaca obyek dan dilihat di bawah mikroskop,maka akan tampak kristalisasi dalam bentuk daun pakis.

Cara yang lain yang mudah dikerjakan sendiri, yaitu dengan melihat suhu basal wanita. Ukurlah suhu tubuh setiap bangun tidur sesudah haid berakhir sampai mulainya haid berikutnya. Usaha ini dilakukan sewaktu bangun pagi sebelum menjalankan kegiatan, makan atau minum. Thermometer dimasukkan ke dalam dubur atau mulut di bawah lidah selama 5 menit. Hasil pembacaannya dicatat pada kurva. Dapat dilihat bahwa suhu basal pada saat menjelang ovulasi turun, kurang dari 24 jam sesudah ovulasi suhu basal naik lagi sampai tingkat lebih tinggi daripada tingkat sebelum ovulasi, dan tetap tinggi sampai akan terjadinya haid lagi. Bentuk grafik suhu basal dengan demikian adalah bifasis dengan dataran pertama lebih rendah daripada dataran kedua dengan saat ovulasi diantaranya. Atau bisa dikatakan, pada fase proliferasi suhu pada tingkat rendah, dan pada fase sekresi pada tingkat lebih tinggi. Suhu paling rendah pada saat ovulasi dan naik kembali sesudah ovulasi, serta menetap di sekitar 37 derajat Celcius. Selisih suhu sebelum ovulasi dengan sesudahnya, paling sedikit 0,4 derajat Celcius. Kenaikan suhu lebih dari 19 hari menunjukkan kemungkinan telah terjadi pembuahan. Tetapi ingat, bahwa beberapa faktor dapat menyebabkan kenaikan suhu basal badan tanpa terjadinya ovulasi, misalnya infeksi, kurang tidur (istirahat), minum alkohol dan lain-lain.

MENENTUKAN USIA SUBUR
Masa subur yang juga disebut fase ovulasi adalah mulai 48 jam sebelum ovulasi dan berakhir 24 setelah ovulasi. Sebelum dan sesudahnya, wanita tersebut berada dalam masa tidak subur. Namun hal ini hanya prakiraan saja, bukan penilaian pasti, dan biasa dengan siklus haid teratus serta normal (28 hari ditambah dan dikurangi 2-3 hari).

• Tentukan tanggal keluarnya darah haid pertama.
• Dalam empat belas hari, diperkirakan ada ovulasi atau lebih tepat lagi jika dibarengi dengan mengukur suhu basal kemudian ditambah atau dikurangi 2-3 hari.

Sebagai contoh, darah haid keluar tanggal 5, maka diperkirakan ovulasi pada tanggal 18. Jadi usia subur diperkirakan antara tanggal 15 sampai 21 (dengan rentang penambahan dan pengurangan 3 hari). Jadi, bagi pasangan suami istri baru yang ingin cepat mendapat buah hati dengan izin Allah, bisa meningkatkan frekuensi bersanggama pada saat usia subur ini, tetapi tidaklah terlalu ketat, karena sperma bisa bertahan di lendir serviks selama 8 hari.

Kadang sulit juga untuk menentukan secara tepat dari ovulasi. Ovulasi umumnya terjadi 14 hari ditambah dan dikurang 2-3 hari sebelum hari pertama haid yang akan datang. Dengan demikian, pada wanita dengan haid yang tidak teratur saat terjadinya ovulasi sulit atau sama sekali tidak dapat diperhitungkan. Selain itu ada kemungkinan bahwa wanita dengan haid teratur, oleh salah satu sebab, misalnya karena sakit, ovulasi tidak datang pada waktunya atau sudah datang sebelum saat semestinya.

Pada wanita dengan siklus haid tidak teratur, akan tetapi dengan variasi yang tidak jauh berbeda, dapat ditetapkan masa subur dengan suatu perhitungan. Dimana siklus haid terpendek dikurangi dengan 11 hari dan siklus terpanjang dikurangi 18 hari atau diasumsikan pertengahan dari siklus haid. Untuk dapat menggunakan cara ini, wanita yang bersangkutan sekurang-kurangnya harus mempunyai catatan tentang lama siklus haidnya selama 6 bulan, atau lebih baik jika wanita tersebut mempunyai catatan tentang lama haid selama 1 tahun penuh. Misalkan siklus terpendek 21 hari, maka hari pertama subur hari ke 10 dan siklus terpanjang 35 hari, maka hari terakhir subur adalah hari ke 17. Wallahua a’lam.

PENUTUP
Apa yang telah diterangkan di atas merupakan teori ilmiah yang berdasarkan penelitian (sebagian terhadap hewan percobaan), sehingga belum tentu secara mutlak bisa diterapkan pada manusia. Adakalanya seorang wanita mandapatkan haid setiap bulannya, tetapi belum tentu sang wanita tersebut berovulasi (mungkin sudah diciptakan Allah dalam keadaan mandul), atau sebaliknya saat darah haid tidak keluar, boleh jadi sang wanita tersebut tetap menghasilkan sel telur. Sehingga seorang wanita yang belum mendapatkan karunia si buah hati, ataupun mereka yang sudah mendapatkan momongan apalagi dalam jumlah banyak, tetaplah harus bersyukur kepada Sang Pencipta, sembari diiringi dengan usaha yang tidak melanggar syar’i dan tidak lupa berdo’a serta tawakal. Dan yang penting tetap harus ikhlas menerima takdirNya. Semua akan dipertanggungjawabkan kepada Sang Khaliq dalam rangka ibadah kepadaNya. (dr. Ira)

Solat Jenajah

Sejak kebelakangan ini ramai kawan dan kenalan rapat yang meninggal dunia termasuk bapa mertuaku yang kembali kerahmatullah baru-baru ini. Insya-Allah, mereka yang pergi itu yang baik-baik akhlaknya. Sewaktu menziarahi jenazah seorang kawan yang meninggal bulan lepas di Teluk Intan, lalu secara tiba-tiba timbul pertanyaan di hatiku, kenapa orang baik mati cepat? Walaupun aneh kedengarannya, tetapi soalan itu menerjah juga tanpa dapat ditahan-tahan.

“Kenapa orang baik mati cepat?” tiba-tiba soalan yang sama dilontarkan oleh seorang kawan lain yang sama-sama menziarahi Allahyarham. Aku terkejut. 

“Kenapa? Orang jahat mati lambat?” balas aku. Dia tersenyum.

“Dalam pengalaman, ramai orang baik mati cepat. Lihat kawan kita ini baru mencecah 45 tahun sudah dijemput pulang.”

Aku termenung mencari makna dan kata-kata. Aku yang “lebih tua” ini belum mati. Mungkin aku tidak sebaik dia. Mungkin Allah SWT memberi keinsafan kepada aku supaya banyak bertaubat supaya tidak lupa suatu hari sampai masa dan ketika giliran aku kesana. Tapi aku tak bersedia lagi. Anak-anak belum habis belajar, amal jariah masih kurang. Semuga Allah SWT memanjangkan umur ku supaya dapat memperbanyakkan ibadah dan membuat kebaikan dan menolong orang lain yang memerlukan. 

Hari ini aku sembahyang jenazah kawan aku. Pasti suatu hari nanti aku disembahyangkan oleh orang lain pula. Ingat kata-kata ini "Sembahyanglah kamu sebelum kamu disembahyangkan". Marilah kita belajar cara-cara solat jenazah.

Kematian adalah sesuatu yang pasti dan kita harus bersedia menghadapinya kerana ia merupakan titik permulaan kepada penghidupan yang kekal abadi menuju hari akhirat. Hanya mukmin yang dipanggil menghadap Tuhannya dengan hati bersih memperolehi kejayaan.

Menguruskan jenazah adalah merupakan perkara yang tidak boleh kita elakkan begitu sahaja. Ianya merupakan fardhu kifayah ke atas umat Islam. Dengan adanya sebahagian umat Islam yang mengetahuinya akan selesailah tanggungjawab itu. 

Namun dalam keadaan sekarang ini, kesedaran di kalangan generasi muda untuk melaksanakan tanggungjawab ini amat tipis sekali. Ramai dari generasi muda yang tidak tahu cara-cara menguruskan jenazah dan hanya menyerahkan sepenuhnya kepada jenerasi yang lebih tua dari mereka untuk melaksanakannya. Bayangkanlah suatu hari nanti ayah atau ibu kita meninggal dunia. Tergamakkah kita membiarkan orang lain menguruskannya sedangkan diri kita hanya melihat tanpa sebarang ilmu. Orang lain solat jenazah ibubapa kita sedangkan kita hanya ikut-ikut pergerakan mereka tanpa tahu apa-apa berkenaan solat jenazah. 

Perlu diingat di samping kita menguruskan jenazah, diharap ianya dapat menjadi pengajaran kepada kita yang masih hidup untuk bersiap sedia menuruti jejaknya suatu hari nanti. 

Dengan adanya panduan-panduan ini adalah diharapkan sedikit sebanyak dapat memberi pengetahuan kepada para pelawat jika berlaku sesuatu kematian agar dapat membantu menguruskannya. Marilah kita memahami kehendak fardhu kifayah ini, moga-moga ianya dapat menjadi penyambung kesempurnaan dalam pengamalan syariat agama kita.

PANDUAN SOLAT JENAZAH   

Dalam mengerjakan solat jenazah, yang paling utama ialah dikerjakan secara berjemaah dan harus dijadikan tiga saf (barisan) sekurang-kurangnya setiap satu saf dua orang.

Bagi orang perempuan diperbolehkan mengikuti berjemaah bersama-sama dengan orang lelaki atau boleh mendirikan solat ke atas jenazah setalah disolatkan oleh orang lelaki.

Adapun hukum solat jenazah ini adalah Fardhu Kifayah seperti hal menguruskannya.

1. Cara mengerjakan Solat Jenazah.

Bagi jenazah lelaki, Imam yang akan mendirikan solat ke atasnya hendaklah berdiri searah dengan kepala jenazah itu.

Bagi jenazah perempuan, Imam hendaklah berdiri searah dengan lambung atau bahagian tengah jenazah itu.

Tentang tempat untuk mengerjakan solat jenazah, diperbolehkan di dalam masjid, di surau atau di tempat lainnya yang memungkinkan solat berjemaah dengan syarat tempatnya itu luas dan bersih.

2. Rukun Solat Jenazah.

Solat jenazah berbeza dengan solat-solat yang lain kerana cara mengerjakannya hanya dengan berdiri dan takbir empat kali tanpa rukuk dan sujud, juga tidak perlu azan dan iqamat. Adapun rukunnya ada empat :

i. Niat mendirikan solat jenazah yang dimaksudkan

ii. Berdiri bagi yang berkuasa.

iii. Bertakbir empat kali.

iv. Salam

3. Lafaz niat solat jenazah:

a.  Lafaz niat solat jenazah lelaki dewasa (hadir) :



(Sahaja aku sembahyang ke atas mayat ini empat kali takbir Imaman/makmuman kerana Allah Ta'ala)

b. Lafaz niat untuk jenazah perempuan dewasa (hadir):


(Sahaja aku sembahyang ke atas perempuan ini empat kali takbir imaman/makmuman kerana allah Ta'ala)

c. Lafaz niat untuk jenazah kanak-kanak lelaki (hadir):



(Sahaja aku sembahyang ke atas mayat kanak-kanak lelaki ini empat kali takbir imaman/makmuman kerana Allah Ta'ala)

d. Lafaz niat untuk jenazah kanak-kanak perempuan (hadir):


(Sahaja aku sembahyang ke atas mayat kanak-kanak perempuan ini empat kali takbir imaman/makmuman kerana Allah Ta'ala)


e. Lafaz niat untuk jenazah lelaki (ghaib):


(Sahaja aku sembahyang ke atas mayat lelaki si anu yang ghaib ini empat kali takbir imaman/makmuman kerana Allah Ta'ala)

f. Lafaz niat untuk jenazah perempuan (ghaib):


(Sahaja aku sembayang ke atas mayat perempuan si anu yang ghaib ini empat kali takbir imaman/makmuman kerana Allah Ta'ala)

f. Lafaz niat untuk jenazah ramai:


(Sahaja aku sembahyang ke atas semua mayat ini empat kali takbir imaman/makmuman kerana Allah Ta'ala)

Bacaan dan Doa dalam Solat Jenazah.

Selepas Takbir Pertama dibaca : Al-Fatihah
Selepas Takbir Kedua dibaca : Selawat Ibrahimiah:   



Selepas Takbir Ketiga dibaca: Doa:


Jika jenazah Kanak-Kanak dibaca doa ini:


Selepas Takbir yang Keempat dibaca doa ini:


Selanjutnya yang terakhir adalah memberi salam dan palingkan ke kanan dan ke kiri dengan membaca Surah Al-Ikhlas 7 x.

Agen pulsa all operator

 SUPER TELKOMSEL PROMO ======================= 🍒 TMP5 = 4.975 🍒 TMP10 = 9.975 SUPER INDOSAT PROMO =============== 🧀 IMS5 = 5.395 🧀 IMS10...