Kurbannya Nabi Ibrohim as

 Nabi ibrohim as setiap tahun ketika iduladha selalu berkurban 1000 kambing..

300 sapi,100 unta..

Dan ini menjadi viral & buah bibir dikalangan para Malaikat..

فقال ابراهيم عليه السلام : 

كل ما تقرب به ليس بشيىء عندي 

والله لوكان لى ابن لاذبحنه فى سبيل الله واتقرب به الى الله...

Nabi Ibrohim as berkata : 

Setiap yang aku kurbankan dari sekian banyak disetiap tahun itu tak seberapa dibanding dengan betapa besarnya ni'mat yang Alloh berikan,rasanya masih kurang untuk bertaqorub kepada Alloh..

Aku bersumpah demi Alloh andai aku mempunyai seorang anak maka akan aku kurbankan dijalan Alloh demi untuk menggapai ridho dan bertaqorub kepada Alloh..

Inilah kenapa Alloh menyebutnya dengan 

ابراهيم خليل الله..

Rasa cinta yang tak terhingga kepada Alloh..

Seiring berjalannya waktu beliau sang kholilulloh Rosul yang mempunyai sifat manusiawi lupa dengan yg pernah beliau ucapkan, ketika Nabi ibrohim dikaruniai seorang anak  Nabi isma'il as diusia 13 tahun tepatnya di tgl 7 bukan zhulhijjah ibrohim as bermimpi : 

اوفى بنذرك !!

Penuhi nadzarmu !!

Dan dimalam tgl 8 tarwiyah mimpi itu kembali datang sehingga membuat nabi Ibrohim as merasa syak dan bertanya" apakah mimpi ini dari Alloh atau dari syetan? Makanya disebut hari tarwiyah..

Dan pada akhirnya dimalam tgl 9 dzulhijah mimpi itu kembali datang maka beliau meyakini bahwa mimpi ini dari Alloh sehingga tepatnya di tgl 9 dzulhijjah disebut dengan hari arafah. Kemudian nabi Ibrohim as membawa anaknya nabi ismail as untuk disembelih kemina..

Ketika diperjalanan mimpi itu diceritakan kepada anaknya ismail as..

Anak soleh ini dengan tegas  berkata kepada ayahnya :

ياابتى افعل ما تومر ستجدنى انشاء الله من الصا برين..

Wahai ayah lakukan yg Alloh perintahkan siapa tau aku akan tergolong orang yg sabar..

Sampai di mina tepatnya di jamarot sebelum ibrohim menyembelih ismail maka iblis datang 1x menggoda nabi ibrohim & 2x menggoda nabi ismail as..

Tapi kesolehan ismail tidak mampu tergoda oleh iblis sehingga pada akhirnya ismail melempar batu kepada iblis..

Dan ini menjadi salah satu wajib haji dengan melontar 3 jamarot melalui kisah ibrohim dan ismail 'alaihimassalam..

Durotunasihin hal 180..

Syekh Ihsan al-Jampesi

Syaikh Muhammad Ihsan bin Muhammad Dahlan al-Jampasi al-Kadiri al-Jawi asy-Syafi'i atau terkenal dengan sebutan Syaikh Ihsan Jampes adalah ulama besar asal Kediri yang berpengaruh dalam penyebaran ajaran Islam di wilayah nusantara pada abad ke-20. Beliau adalah pendiri Pondok Pesantren Jampes. Di samping itu, beliau juga terkenal melalui karyanya Siraj ath-Thalibin, yang merupakan penjelasan dari kitab Minhaj al-Abidin karya Imam al-Ghazali. Selain dikenal sebagai ulama sufi, beliau juga dikenal sebagai ulama ahli dalam bidang ilmu falak (astronomi), fikih, hadits, dan beberapa bidang ilmu agama lainnya.

Popularitas kitab tersebut pun sampai di telinga penguasa Mesir ketika itu, Raja Faruq.  Pada 1934 sang raja mengirim utusan ke Dusun Jampes untuk menyampaikan keinginannya agar KH.Ihsan bersedia diperbantukan mengajar di Universitas al-Azhar, Kairo, Mesir. Namun, permintaan tersebut urung diterima lantaran kecintaan sang kiai kepada tanah kelahirannya. Beliau ingin mengabdikan diri kepada warga desanya melalui pendidikan. Dedikasinya memajukan pendidikan Islam di wilayahnya itu tak lagi diragukan.

Syekh Ihsan al-Jampesi terkenal sebagai seorang ulama yang pendiam dan tak suka publikasi. Padahal beliau adalah salah satu ulama yang paling berpengaruh dalam penyebaran ajaran Islam di wilayah nusantara pada abad ke-19 (awal abad ke-20.

Namun, namanya lebih dikenal sebagai pengasuh Pondok Pesantren Jampes (kini Al Ihsan Jampes) di Dusun Jampes, Desa Putih, Kecamatan Gampengrejo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Namanya makin terkenal setelah kitab karangannya Siraj Al-Thalibin menjadi bidang ilmu yang dipelajari hingga perguruan tinggi, seperti Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir. Dan, dari karyanya ini pula, ia dikenal sebagai seorang ulama sufi yang sangat hebat.

Syekh Yasin Al-Fadani

 Photo Syekh Yasin Al-Fadani yang sedang memegang tongkat.

Syeikh waliyullah dari Sumatera Barat, seorang ulama kaliber internasional

Ulama Mekkah yang nenek moyangnya berasal dari Padang Sumatra Barat, adalah sosok ulama Indonesia yang namanya Terukir dengan Tinta Emas karena keluasan ilmu yang dimilikinya. Beliau bergelar  “Almusnid Dunya” 

(ulama ahli sanad dunia), keahlian dalam hal ilmu periwayatan hadist ini, maka banyak para ulama-ulama dunia berbondong-bondong untuk mendapat Ijazah Sanad hadist dari beliau. Bahkan Al-‘Allamah Habib Segaf bin Muhammad Assegaf salah seorang ulama dan waliyulloh dari Tarim Hadromaut  sangat mengagumi keilmuan Syekh Yasin Al-Fadani hingga menyebut Syekh Yasin dengan ”Sayuthiyyu Zamanihi" (imam Al Hafid Assayuthy pada zamannya)

Nama lengkapnya Abu Al-Faidh’ Alam Ad Diin Muhammad Yasin  bin Isa Al-Fadani, lahir di Mekkah tahun 1915. Sejak kecil Syekh Yasin sudah menunjukan kecerdasan yang luar biasa, Bahkan menginjak usia remaja Syekh Yasin mampu mengungguli rekan-rekannya dalam hal penguasaan ilmu hadist, fiqih bahkan para gurunya pun sangat mengaguminya. Syekh Yasin mulai belajar dengan ayahnya  Syekh Muhammad Isa, dilanjutkan ke Ash-Shautiyyah guru-gurunya antara lain Syekh Muhktar Usman, Syekh Hasan Al-Masysath, Habib  Muhsin bin Ali Al-Musawa.

Dan yang sangat menarik adalah sosok Syekh Yasin Al-Fadani adalah kesederhanaannya, walaupun beliau seorang ulama besar namun beliau tidak segan-segan untuk keluar masuk pasar memikul, dan menenteng sayur mayur untuk memenuhi kebutuhan sehari hari. Dengan memakai kaos oblong dan sarung, 

dari musim haji rumah Syekh Yasin pun selalu ramai dikunjungi para ulama dan pelajar.

Ulama kelahiran abad 20 ini menghasilkan karya-karya yang tak kurang dari 100 judul, yang semuanya tersebar dan menjadi rujukan lembaga-lembaga Islam, pondok pesantren, baik itu di Mekkah maupun di Asia Tenggara. MasyaAllah

Sumber : pemburu berkah (fb)